Girly Boy?? Munje Opso ^.^


Title : Girly Boy?? Munje Opso ^.^

Author : Park SojinKey

Cast : Kim Key Bum, Kim Taeyon

Support Cast : entar pasti tau sendiri… ^.^

Lenght : oneshot

Rating : G

Genre :Romance

Ada yang merasa aneh sama judulnya?? Kekeke, sebenernya aku juga gak tau apa maksudku bikin judul kayak diatas. Judul itu main lewat aja diotak dan sreeeet langsung aku tulis tanpa juga tau artinya. Kalau readers dah baca ini ff,  beri tau aku judul apa pentesnya yang cocok. Ok??? Ditunggu kritik dan saran yang membangun. ^.^ oh ya!? ini tuh udah pernah aku kirim ke SHAWOLINDO a.k.a Shiningstory.. jadi entar seumpama kalian baca ni ff disana, jangan bilang aku plagiat. wong FF itu milikku kok..

 


“Key, saranghae..”

“Maaf Taeyon-ah, aku tidak menyukaimu” jawab Key datar dan malas, lalu melengos pergi tanpa pamitan terlebih dahulu dengan yeoja yang ada dihadapannya.

“Key!!!! Aku tidak akan menyerah!!” teriak yeoja itu semangat. Tapi sosok Key terlanjur menghilang dari pandangan. Dia jadi ragu, Key mendengarnya atau tidak. Ah.. masa bodoh dengan itu. Key tidak mendengar teriakannya pun, dia tetap tidak akan menyerah, dan tetap menyatakan cintanya pada sosok namja yang bernama Key tadi.

“Ah!” yeoja yang bernama Taeyon tadi terkesiap, lalu merogoh-rogoh isi tasnya, terlihat sedang mencari sesuatu. Sebuah… notebook? Apa yang yeoja itu akan lakukan dengan notebooknya? Eh… tunggu tunggu, sekarang… dia memberi stempel bergambar hello kitty di notebooknya tepat pada halaman 95. Apa maksudnya?

“Hari ini tepat ke 95 kali aku menyatakan perasaanku kepada Key oppa” katanya dengan nada tersenyum bangga, tanpa terbesit sedikitpun rasa malu dari raut wajahnya. Atau setidaknya sedih? Lebih baik kan, dari pada tersenyum? Secara, dia sudah menyatakan perasaannya yang ke 95 KALI!!! Berdasarkan pemeriksaan oleh TKP, yeoja ini sudah ditolak oleh namja yang sama sebanyak 95 kali!! Bayangkan! 95 KALI!!!

Yeoja diseluruh dunia pun, pasti akan merasa sedih atau menangis mengekspresikan rasa sakit hatinya karena sudah ditolak oleh namja yang disukai. Yah… kudoakan saja kau tidak ditolak sampai yang ke 100 kali. Kalau iya? Kuhadiahkan kau satu buah piring cantik# dilempar sandal ma Taeyon#

Kantin SM HIGH SCHOOL

“Taeyon-ah, apa kau tidak bosan?”

“Bosan?” tanya Taeyon dengan wajah polosnya, kembali ia menyeruput es jeruk manisnya sambil menatap chingunya, Sunny.

“Iya, bosan. Bosan karena kau terus menyatakan perasaanmu pada Key. Walau kau sudah ditolak sebanyak 95 KALI!!!! Bayangkan! 95 KALI!! Semoga saja tidak sampai 100. Kalau iya…! Aku akan menghadiahkanmu satu buah piring cantik. #Sunny dilempar sandal ma author, gegara Sunny ngejiplak omongan author# *Sunny: “ya! author sinting! Nape lu lempar gua pakek sandal! Lo pikir sandal lo bagus apa?! udah sandal cuma beli di pasar loak aja, lu gaya* Author: “lah, sapa suruh lo ngejiplak omongan gua? #author dilempar sandal balik ma Sunny# Sunny: “kan elu yang ketik dialognya!! Dasar author kagok!!!! #author sembunyi dipojokan#

Taeyon hanya bisa tersenyum cekikikan mendengar lelucon Sunny. “Tidak perlu kau hadiahkan pun, aku punya banyak piring dirumah.”

“Ya! aku serius bodoh!”

“Aku juga serius Sun. Ah! tapi kalau ommaku kau beri piring, dia pasti senang. Apalagi kalau bentuk piringnya antik dan unik” ujar Taeyon dengan polosnya.

Sunny yang geram dengan kelakuan Taeyon, lebih memilih diam daripada melanjutkan pembicaraan dengan orang bodoh, yang bodohnya gak ketulungan.

“Kenapa diam? Marah ya?”

“Ck! Kau ini. Apa sih yang membuatmu suka dengan namja yang bernama Key itu. Namanya saja aneh. Key? Oh.. ayolah, ini bukan di Amerika, ini di Korea. Apa dia tidak merasa namanya terdengar aneh?”

“Buatku, nama Key itu keren kok.”

“Ya..ya..ya, terus saja kau puji-puji Key mu itu! Bahkan kau sudah ditolak hampir 100 kali pun, apa tidak menaruh rasa benci barang sedikit saja?”

Taeyon geleng-geleng, kembali menyeruput es jeruk manis nya sampai habis. Baru saja Taeyon menceritakan kisah penolakan cintanya yang sudah ke-95 kali pada chingunya, Sunny. Oh sepertinya menceritakan ini sungguh tidak tepat. Terbukti Sunny menjadi benci dan murka pada sosok Key. Kenapa namja itu sungguh tega menolak yeoja yang sama sampai ke-95 kali! Sungguh namja yang sangat menyebalkan! Begitu pikir Sunny dalam hati.

*****

“Key-ah saranghae “

“Haaaaah… “ Key menghembuskan nafas pelan. Dia sudah sangat letih dengan kondisi ini. Kondisi dimana Kim Taeyon, yeoja manis yang selalu saja menyatakan perasaannya pada Key walaupun sudah ditolak yang kesekiankalinya.

“Taeyon-ah. Sebelumnya, aku sangat berterimakasih padamu. Terimakasih kau sudah menyukaiku, terimakasih atas sikap sabarmu selama ini, terimakasih kau tidak membenciku, walaupun aku sudah menolak perasaanmu untuk yang kesekian kalinya. Dan, terakhir mudah-mudahan dengan aku berkata begini, aku harap kau tidak menyatakan perasaanmu lagi padaku. Karena pada akhirnya, jawabannya tetap sama seperti yang kemarin-kemarin.”

Key mengambil nafas sejenak. Sebenarnya, apa yang dikatakan Key sangat bertolakbelakang dengan kenyataan. Ia tidak jujur dengan yeoja yang ada dihadapannya ini. Kim Taeyon. Siapa yang tidak kenal yeoja manis, cantik, lugu, polos, baik seperti Kim Taeyon? Satu sekolah SM High School mengenalnya. Tidak terkecuali Key.

Sebenarnya bohong kalau bilang Key tidak menyukainya. Dia dan yeoja yang ada dihadapannya mempunyai perasaan yang sama. Tapi, lagi-lagi bayang kelam masa lalu berkelebat dibenaknya. Membangkitkan kenangan masa lalu yang amat pahit. Terlebih lagi yang mengalaminya adalah seorang namja yang sudah sangat kasmaran. Dia baru pertama kali mengenal apa itu cinta. Key trauma. Trauma, jika Taeyon mengetahui yang sebenarnya maka gadis itu akan menjauhinya, membencinya, menatap jijik dirinya. Seperti yang yeoja dari masa lalunya lakukan. “Kau benar-benar menjijikan Key, aku tidak menyangka kau seperti ini. Kau namja tidak normal Key”. Kata-kata itu sudah cukup untuk membuat seorang Kim Key Bum yang tampan dan terkenal diantara para yeoja satu sekolah SM High School, menjadi sangat trauma dengan perempuan. Terlebih untuk menjalin hubungan dengan seorang yeoja. Dia masih takut yeoja yang ada dihadapannya kini, akan berkata perkataan yang sama dengan yeoja dari masa lalunya itu.

“Maaf Taeyon-ah aku—“

“Tunggu! Sebelum kau malanjutkan perkataanmu, ada satu hal yang ingin aku tanyakan. Kenapa kau menolakku? Apa aku jelek? Atau cupu? Atau bodoh? Tolong beritau aku, aku akan mencoba berubah menjadi apa yang kau inginkan. Supaya kau bisa menyukaiku, sama seperti aku menyukaimu. Peduli atau tidak, tau atau tidak, aku sudah menyatakan perasaanku padamu sudah yang ke-99 kali terhitung sampai hari ini.” Ujar Taeyon sendu.

Key sangat iba melihat Taeyon. Muka yeoja itu sarat akan kekecewaan. Ingin rasanya Key membawa yeoja itu kedekapannya. Tapi, lagi-lagi kenangan itu menahannya. Ia takut terluka lagi.

“Sebenarnya kau tidak jelek. Tidak cupu. Dan juga tidak bodoh. Kau—“

“LALU KENAPA KAU MENOLAKKU! APA AKU SEBEGITU TAK PANTASNYA UNTUKMU!” Taeyon berteriak marah, frustasi, kecewa, bercampur aduk jadi satu. Dia sudah tak bisa menahan perasaannya, airmata yang sudah sangat dia tahan sedari tadi meluncur keluar begitu saja. Tidak ada yang bisa menahannya untuk tidak menangis. Dia sudah benar-benar sangat kecewa pada Key sekarang.

Sedangkan Key, yang melihat yeoja itu sudah mulai menangis membuat Key menjadi tambah bersalah. Dia sungguh tidak tega melihat yeoja yang disukainya menangis seperti ini. Itu sama saja mengiris lagi luka hatinya yang belum kering. Luka itu terbuka lagi. Bahkan sudah ada dua luka terpatri disana. Satu karena ulah yeoja dari masa lalunya dan terakhir luka yang datangnya dari yeoja yang disukainya, dia terluka melihat yeojanya itu menangis pilu karna ulahnya.

“Keure.. kalau itu benar maumu, benar-benar ingin tau kenapa aku menolakmu, ikut aku!!”

Tanpa persetujuan Taeyon sebelumnya, Key menarik paksa pergelangan tangan Taeyon, menyeretnya menuju parkiran sekolah. Situasi sekolah yang tampak sepi karna murid-muridnya sudah pulang sekolah, membuat tak ada yang mengetahui aksi Key yang memasukkan Taeyon dengan paksa ke mobilnya. Yeoja itu diam, tak memberontak. Hanya ingin tau apa yang dilakukan Key selanjutanya. Walau dalam hati sedikit takut melihat tampang Key yang lain daripada biasanya.

Mobil itu meluncur, entah kemana. Setelah sebelumnya Taeyon dipasangkan sabuk pengaman oleh Key, yang membuat jantungnya berdetak cepat, kini namja itu fokus pada jalanan. Menyetir dengan seksama, tanpa mencuri pandang sedetik pun ke yeoja yang berada satu mobil dengannya. Lain halnya dengan Taeyon, dia menatap namja disampingnya ini dengan pandangan yang sangat sulit untuk diartikan.

Tanpa disangka-sangka Taeyon, mobil itu berhenti. Berhenti didepan sebuah rumah yang sederhana tapi elegan, yang Taeyon yakin itu adalah kediaman seorang Kim Key Bum, namja yang amat disukainya. ‘Buat apa dia membawaku kerumahnya?’ pikir Teyeon bingung. Taeyon masih berada didalam mobil melihat rumah yang sudah sangat dihapalnya, masih berpikir bingung. Namun pikiran itu seketika buyar saat ada tangan kokoh melepas sabuk pengamannya, dan menariknya keluar mobil. Siapa lagi kalau bukan Kim Key Bum.

Namja itu membawa Taeyon masuk kedalam rumahnya, tanpa mengucapkan salam ‘selamat datang’ pada penghuni rumah.

“Oh Key-ah neo wasso? Siapa yang kau bawa? Yeojachingumu?” sorak seorang ajhuma kegirangan yang Taeyon tebak adalah omma Key.

“Annyeong haseyo ajhuma, aku teman Key dan aku—- uwaaa!!” sebelum Taeyon menghabiskan ucapannya, Key lebih dulu menarik tangannya membawa yeoja itu ke lantai dua. Lantai dua kamar Key.

“Key!! Omma setuju kalau kau dengannya!!!” teriak omma Key pada anaknya. Walaupun bayangan anaknya dan yeoja itu sudah menghilang dari pandangan, tapi omma Key yakin bahwa anaknya pasti mendengar seruannya. Terlebih rumah ini juga tidak sebesar istana Mesir, jadi tidak perlu dengan toa untuk membuat anaknya mendengar teriakannya.

“Akhirnya, anakku bisa menyukai yeoja lagi” gumam omma Key girang. Senyum sumringah tampak tak pernah lepas dari bibir ajumma itu. Ia senang melihat anaknya sudah kembali seperti dulu.

*****

BLAM!

Suara pintu yang ditutup Key kasar, membuat Taeyon terkesiap kaget. Buat apa namja ini membawa Taeyon kekamarnya? Tidak lihatkah dia, tampang Taeyon sudah seperti tampang tikus yang akan dimakan kucing?

“Apa maksud ommamu ‘setuju kalau kau denganku’?”

“Lupakan saja. Ommaku memang kadang keterlaluan kalau bercanda.”

Taeyon hanya bisa ber-oh ria, sambil mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Sejenak Taeyon tidak sadar kenapa namja ini membawanya kekamarnya. Tapi sejurus kemudian,

“Key, kenapa kau membawaku kemari?” tanyanya dengan tampang polos.

“Solma!! Kau…. ANDWEE!!!! Dasar Key yadong!!! Kau pasti meminta ‘itu’ dariku kan?!! Dasar Key pabbo!! Mesum!!! Yadong!!! Pervert!!!” ujar Taeyon sambil memukul-mukul lengan Key keras.

“Ya ya ya!! Hentikan pabbo!”

Tak urung juga Taeyon menghentikan serangan pukulan bertubi-tubinya pada lengan Key. Sampai pada akhirnya Key menahan kedua tangan Taeyon dan menguncinya erat supaya yeoja tu tidak memberontak dan memukul-mukulnya lagi.

“Sebenarnya siapa yang yadong disini? Kenapa pikiranmu langsung mengarah ke hal vulgar seperti itu? Hah.. dasar yeoja satu ini”

“Key lepaskan tanganku, apho~” rengek Taeyon manja. Sadar dengan keluhan Taeyon, Key dengan cepat melepaskan tangan Taeyon. Takut yeoja yang disukainya menjadi tambah terluka gara-gara ulahnya.

“Sebenarnya Key, untuk apa kau membawaku kemari? Ah! Tadi disekolah kau bilang akan menjelaskan kenapa selama ini kau menolakku. Ayo ceritakan-ceritakan” Taeyeon mengguncang-guncang lengan Key. Ketakutannya pada Key tadi entah hilang kemana.

Key yang samasekali tidak percaya dengan kelakuan Taeyeon, hanya bisa mengkerutkan dahi bingung. ‘Kenapa dengan yeoja ini? Apa dia tidak punya mata untuk melihat?’ kata Key dalam hati.

“Taeyon-ah, kau tidak buta kan?”

“Apa maksudmu tidak buta? Kau mengejekku?” semprot Taeyon kesal. Yeoja itu mengembungkan dan melipat kedua tangannya dalam-dalam di depan dada. Tanda bahwa yeoja itu sedang kesal. Kesal pada namja yang ada dihadapannya tentu saja.

“Taeyon-ah, perhatikan baik-baik kamarku. Kau tidak menyadari… sesuatu?”

“Sesuatu? Syahrini??”

“Aku serius KIM TAEYON!”

“Hehehe, mian mian. Becanda abang Key. Jangan marah dong. Hehehe, memang ada apa dengan kamarmu? Kamarmu bagus, aku suka” ujar Taeyon menatap sekeliling kamar Key dengan gemas.

“Uwaaaaa, Spongebob!! Saya suka! Saya suka!!” Taeyeon berlonjak kegirangan, mengambil salah satu boneka spongebob koleksi Key yang berjejer rapi di kasur, dicubitnya boneka itu dengan gemas sambil mengayunkan boneka itu kekiri dan kekanan.

“Taeyeon-ah… apa kau merasa tidak aneh dengan sekeliling kamarku?” tanya Key pelan.

“Aneh?” tanya Taeyon menirukan intonasi suara Key. Langsung saja yeoja itu menggeleng cepat, dan lagi-lagi senyum yang menyejukkan hati Key itu diumbarkannya pada Key. Membuat dada Key bergemuruh cepat.

“Tapi Taeyon-ah, cat kamarku Pink! Tidak kah kau lihat itu? Aku ini sebenarnya maniak warna pink! Tidak hanya itu saja!! Aku juga maniak boneka spongebob!! Dan terakhir aku sangat suka masak!! Tidak ada pria yang suka warna pink, suka boneka, dan suka masak seperti aku Taeyon-ah” ucap Key frustasi. Akhirnya kata-kata yang membuat dadanya sesak sedari tadi terucapkannya dengan lantang. Walau dengan nada getir dan penuh kecewa, yeoja dihadapannya ini akhirnya tau juga ‘kelainannya’ selama ini.

“Lalu??” Taeyon masih sibuk memainkan boneka spongebob Key dengan gemas. Tanpa melihat tampang frustasi Key.

“Lalu?? Lalu kau bilang? KIM TAEYON AKU INI TIDAK NORMAL! AKU NAMJA TIDAK NORMAL KIM TAEYON! Jadi sebaiknya kau berhenti menyukaiku” Key hampir saja mengeluarkan airmatanya, tapi dia tahan. Dia tidak ingin terlihat sangat menyedihkan dihadapan yeoja yang disukainya. Sebentar lagi, sebentar lagi pasti… Taeyon pasti membencinya, begitu pikir Key. Pada akhirnya hatinya kembali terluka oleh sebab yang sama.

Taeyon samasekali tidak terima ucapan Key yang mengatakan dirinya sendiri(Key) tidak normal. Dilemparnya boneka itu kasar, menarik tangan Key mengajaknya duduk berdua diatas kasur Key.

“Siapa yang mengatakan kau tidak normal? Apakah gara-gara ini kau menolakku? Atau sebelumnya ada yeoja yang berkata demikian, sehingga membuatmu terluka?” Jakcpot! Taeyon menebak dengan sangat benar. Membuat namja dihadapannya heran, kenapa yeoja ini sangat berbeda reaksinya dengan yang Key pikirkan? Membuat dia benar-benar tidak mengerti tapi senang juga.

“Kau suka warna pink, lalu kenapa? Kau suka boneka spongebob, lalu kenapa? Kau suka masak, lalu kenapa? Tidak ada undang-undangnya kau tidak boleh melakukan semua itu. Lagipula kalau karna ini kau menolakku, aku benar-benar tidak terima! Aku suka padamu! Tentu saja aku berusaha mengetahui apa saja tentangmu. Aku sudah tau, -kau suka warna pink, suka boneka spongebob, suka masak, suka masakan itali terutama spaggetti- seminggu sebelum aku menyatakan perasaanku padamu untuk pertama kali. Sebelumnya aku menjadi stalkermu selama 1 minggu, dan beruntungnya kau tidak menyadari kalau kau sedang ku stalker. Kekeke. Aku mencari tau semua tentangmu. Bahkan aku sudah pernah kerumahmu. Ah ani, tepatnya menguntitmu sampai rumah.”

Key tetap dengan ekspresinya tidak percaya. Sangat berbanding terbalik dengan bayangannya. Benar-benar ekspresi Key sekarang sungguh sangat menggemaskan. Membuat Teayon tidak tahan untuk mencubit kedua pipinya.

“Aaawwww… apho Taeyeon-ah” kata Key sambil memukul tangan Taeyon pelan.

Taeyon terseyum sumringah, kesempatan untuk mendapatkan seorang Kim Key Bum makin terbuka cukup lebar untuknya.

“Marhaeba”

“Mwo?”

“Kenapa kau bisa sampai mempunyai pikiran sepicik itu? Mengatakan diri sendiri tidak normal?”

Key tertawa kecil atau lebih tepatnya tertawa miris. “Dulu yeoja yang kusukai mengatakan diriku menjijikan dan tidak normal. Padahal awalnya kami sama-sama saling suka. Tapi saat dia tau ‘kelainan’ ku, dia melontarkan kata-kata menyakitkan itu, yang membuat hatiku sakit sampai sekarang. Untuk itulah aku menolakmu.  Aku tidak mau sakit oleh hal yang sama, kalau orang yang kusukai mengetahui aku yang sebenarnya”

“Oh… begitu… OH!!! O.O jadi kau juga menyukaiku KIM KEY BUM?” sorak Taeyon kegirangan. Tanpa sadar, Taeyon mengalungkan kedua tangannya di leher Key, memeluk namja itu dalam-dalam.

BLUSH

Seketika wajah Key memerah seperti tomat. Tidak menyangka Taeyon akan memeluknya. Mulutnya yang sembarangan, secara tidak langsung mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya pada Taeyon. Benar-benar mulut ember bocor.

“Ka-kapan aku bilang aku menyukaimu? Dasar ge’er!”

“Benarkah????” tanya Taeyon. Dia melepaskan pelukannya tapi kedua tangannya masih bertautan di leher Key kemudian dia mengerling pada Key. Menggodanya.

“Tentu saja”

“Benarkaaah?????” Taeyon semakin menekankan perkataannya yang kini ditambah dengan mata melotot, membuat Key agak sedikit memundurkan punggunya kebelakang. Agak sedikit takut

“Ten- Ah!! Terserahmu saja lah…”

“Yipi!!”  seketika Taeyon meloncat kegirangan seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan oleh ommanya.

“Ah! Cham! Ehem.. ehem… Kim Key Bum, saranghae. Would you be my boyfriend please?” ucap Taeyon serius. Dia kembali duduk setelah meloncat seperti anak kecil tadi. Manik matanya menatap Key lembut. Begitu pula sebaliknya, Key menatap Taeyon senang, sendu, hangat, apalah namanya. Yang pasti Key sangat senang yeoja yang ada dihadapannya sekarang menerimanya apa adanya.

“Hihihi… apa-apaan kau? Dasar..” Key mengacak-acak rambut Taeyon pelan dan penuh sayang,  disambut tatapan horor oleh Taeyon. Taeyon berdecak kesal

“Aku serius Kim Key Bum. Palli…!!”

“Kekeke, baiklah jika kau memaksa” ucap Key kembali bercanda

“KIM KEY BUM!”

Cup

“Kau berisik sekali. Ne ne aku juga menyukaimu dan mau menjadi pacarmu. Puas?”

“Sangat! Hehehe” Taeyon dan Key berpelukan mesra. Ciuman mendadak yang diberikan Key tadi tepat dibibirnya, cukup membuat jantung seorang Kim Taeyon berlonjak kegirangan. Hari ini, baru saja, tepat yang keseratus kalinya Taeyon mengutarakan cintanya pada Key, beruntungnya lagi cintanya diterima! Apakah ia akan mendapatkan piring cantik?

“Ehm.. Key, bolehkah aku bertanya?” Taeyon yang masih ada dalam pelukan Key merasakan hembusan nafas Key dipuncak kepalanya, enggan untuk melepaskan dekapannya dari tubuh Key. Key berusaha lepas dari lilitan tangan Taeyon, namun yeoja itu malah semakin kencang saja memeluk pinggangnya erat. Seakan tak mau lepas barang sedetikpun dan pada akhirnya Key lebih memilih menyerah untuk memberontak. Ia kini menikmati hangatnya dekapan dari seorang Kim Taeyon. Yeoja yang disukainya, ani maksudku yeoja yang dicintainya.

“Mwo?” tanya Key lembut

“Siapa yeoja yang berkata seperti itu padamu?”

“Kalau kusebutkan namanya pun kau tak kan tau orangnya. Dia sudah tidak tinggal di Seoul lagi, dia sudah pindah ke Jepang karena ayahnya dimutasi disana.”

“Walaupun tidak tau orangnya, setidaknya aku tau nama orang yang sudah menyakiti hati namja yang kusukai, hingga membuatnya trauma sampai seperti ini”

Key tersenyum. Ada rasa haru yang menyelinap masuk ke hatinya saat Taeyon berkata ‘sudah menyakiti namja yang kusukai’. Tanpa sadar Key kembali tersenyum, kali ini lebih lebar dari sebelumnya. Menarik nafas sejenak. Kembali mengeratkan pelukannya pada Taeyon.

“Nicole. Namanya Nicole… Ah! Lupakan tentang dia. Sekarang giliranku bertanya. Kenapa kau menyukaiku?”

“Key, menyukai seseorang itu tidak butuh alasan. Seperti kau sekarang. Banyak yeoja-yeoja disekolah yang mengidolakanmu layaknya kau seperti seorang pangeran. Mereka menyukaimu hanya karna kau tampan saja. Tidak seperti aku, aku menyukai apapun yang ada dalam dirimu. Apapun yang kau sukai, pasti aku juga akan berusaha menerimanya. Cinta itu menerima apa adanya Key..”

“Kau nyontek kalimat di google ya?”

“Ya!”

“Becanda Taeyonku sayang”

Tawa keduanya menggema diseluruh ruang kamar Key. Tawa bahagia tentu saja. Tanpa sepengetahuan keduanya, dibalik pintu, seorang ajumma –omma Key- dan seorang bocah lima belas tahunan –adik Key- menguping pembicaraan dua sejoli yang baru saja resmi berpacaran. Mereka merekatkan kuping kanan mereka masing masing di dinding pintu, dengan posisi omma Key  diatas, sedangkan Taemin dibawah ibunya.

Sedang asik-asiknya mereka berpelukan, mereka dikagetkan oleh sebuah teriakan dari luar pintu kamar Key.

“KEY!CEPAT-CEPAT BERIKAN OMMA CUCU!!”

“NE HYUNG! OMMA BENAR! AKU JUGA CEPAT-CEPAT INGIN PUNYA PONAKAN”

Teriak Taemin dan ommanya kompak. Membuat Key yang sedari tadi memeluk Taeyon reflex melepaskan pelukannya. Karena Key tau, pasti sedari tadi omma dan Taemin menguping pembicaraannya dan Taeyon. Yang benar saja, cepat-cepat memberikan mereka cucu? Hey! Mereka itu masih SMA! masih sekolah, mengapa jadi ommanya yang mengajarkan hal yang tidak baik ke anaknya? Ckckckckck

“Maafkan ommaku Taeyon-ah. Adik dan ommaku memang selalu sembarangan” ucap Key pelan sambil menggaruk tengkuknya mencari alibi, ia benar-benar merasa tidak enak hati dengan Taeyon yang notabene sekarang adalah kekasihnya. Sedangkan Taeyon hanya bisa tersenyum geli, melihat namja yang disukainya tersipu malu akibat ulah jail omma dan namdonsaengnya.

Kembali Taeyon mendekatkan dirinya, mengamit tangan Key kemudian memeluk namja itu.

“Gwenchana. Apa.. kau mau memenuhi keinginan mereka??….. Membuatkan ommamu cucu dan adikmu ponakan?? Kekekeke….”

“O.O!!!!!!!!”

SELESAI

 

 ye ye ye ye ye#author saraf!

seperti biasa minta comment’a ya 🙂

10 pemikiran pada “Girly Boy?? Munje Opso ^.^

  1. gilaaa.. Yee.. Taeyon.. Ditolak 95 kali msih aja suka, klw aku sih udh nangis bombay.. Untung yg k 100 kalinya taeyon d terima. Aku kira key nolak taeyon krna dia emang ga suka, taunya krna suka wrna pink ma boneka spongebob.. Kekekeke 😀

Leave a Comment